Komponen
penting yang mempengaruhi pertumbuhan sebuah
negara adalah kapasitas
untuk belajar (the capacity
to learn). Hal senada juga
terdapat dalam MDG’s yang berisi indikator
pembangunan bangsa yaitu pengupayaan pendidikan diikuti dengan ekonomi dan
kesehatan . Secara filosofis pendidikan bertujuan untuk mendorong kebebasan
pemikiran terhadap apa yang disebut sebagai kebenaran, berdimensi moral, dan
mendorong seseorang untuk menemukan jati diri kemanusiaan. Banyak negara di
dunia menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam pembangunan bangsanya.
Berbagai kreativisitas dan inovatisitas
dilakukan agar perkembangan pendidikan berjalan secara dinamis dan dapat
mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai murni dalam kaidah
pendidikan pendidikan.
Sistem
pendidikan Belanda dengan keunggulannya dapat diadopsi negara berkembang
seperti Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia, negara Belanda sudah tak asing
lagi karena negara pernah menjajah Indonesia
selama kurang lebih selama 350 tahun. Sisi baik dari negara ini adalah
peninggalan-peninggalannya berupa sarana pendidikan sehingga pendidikan
Indonesia banyak mengadopsi sistem pendidikan Belanda seperti tingkatan sekolah
mulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Februari 2012, panitia Rancangan
Undang-Undang Pendidikan bertolak ke Belanda untuk mendapatkan masukan dalam
menjalankan pendidikan kedokteran dalam rangka memperdalam implementasi
pendidikan kedokteran di perguruan tinggi.
Tidak
mudah menjadi sebuah bangsa yang mampu bertahan di tengah-tengah
persaingan global disamping seperti
Belanda. Kondisi teritorial wilayah yang kecil menjadi persoalan tersendiri.
Pembuktian kemampuan belanda dalam memanfaatkan sumber dayanya, menjadikan
negara ini menjadi salah satu negara yang sangat diperhitungkan keberadaannya. Belanda
menjadi salah satu negara yang memperhatikan kualitas pendidikannya. Tidak
hanya diakui terdepan dalam pendidikan tinggi bidang kesehatan dan
kedokteran, negara Belanda terdepan di beberapa bidang lainnya seperti
administrasi bisnis, pendidikan agrikultural, teknik sipil, seni dan desain.
Hasi riset yang berkualitas tinggi di Belanda
menempati peringkat atas di Eropa. Kenyataan ini menjadikan
Belanda menduduki peringkat
ke-lima di dunia
untuk jumlah jurnal-jurnal per kapita.
Belanda
sanggup bertahan karena sumber daya manusianya memiliki etos kerja yang tinggi
dan memiliki kreativitas yang tinggi. Perumpamaan yang sangat terkenal di dunia
ini yaitu “orang kreatif tidak akan pernah kehabisan ide-ide baru” prinsip
inilah yang dijaga masyarakat Belanda hingga saat ini sehingga dapat bertahan ditengah
gejolak persaingan dunia yang semakin
mengglobal.
Sumber
:
Sutapa Mada dkk,
2008, Analisis Competitive Advantage Pendidikan
Belanda Dan Jepang, Universitas Negeri Yogyakarta.
Napitupulu dan
Aziz, 2012, Panja RUU Pendidikan
Kedokteran ke Belanda. www.kompas.com. Diakses pada
tanggal 20 April 2012