Sabtu, 04 Agustus 2012

Sister


Tepat pukul 20.45 WIB, lambaian tangan melepas kepergian saudara perempuanku satu-satunya. Lambaian tangan tersebut menandakan perjalanan hidup sesungguhnya baru akan dimulai. Pertemuan dan perpisahan telah diatur oleh sang Maha Kuasa sehingga perpisahan tak harus identik dengan sebuah tangisan. Bahkan senyuman, menandakan kesiapan seseorang untuk melewati berbagai proses yang akan dilalui.   
Sebuah takdir,
Empat bulan yang lalu Allah mengirimkannya padaku. Kedatangannya membuatku merasakan kembali atmosfer keluarga. Hidup  terpisah dari orang tua terkadang membuatku haus akan suasana keluarga. Ia datang menghiburku disaat-saat ku sedih, menemaniku saat ku sangat tegang di meja sidang proposal skripsi, menemaniku melewati masa-masa KKN, ikut bahagia jika ku bahagia,  dan dengan lapang-dada ia mendengarkan omelan saudara perempuannya setiap hari. 

Sabar
Ia begitu sabar. Kepribadiannya  yang plegmatis-melankolis itu yang membuatnya bisa mengimbangi karakterku yang sanguinis-koleris.
Singkat
Masih banyak tempat baru yang belum kami kunjungi bersama
Ternyata, kita belum banyak merasakan jenis makanan yang baru.
Semoga, masih diberi kesempatan untuk melakukan banyak hal bersama J
Sekarang tidak akan ada lagi
Panggilan : “pipi.... ooooo.... pipi!!!”
“Banana Girl”.
“Sholat Jama’ah dengan request ayat sesingkat-singkatnya”
Everywhere
Dimanapun kamu berada. Ingat !! Perangi bakteri Staphylococcus aerus.

Harapan
Gud Luck. Allah Beside You. Semoga kita bisa bertemu lagi. HOME SWEET HOME.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar