Minggu, 23 November 2014

I'm Bad Sister



Malam ini saya perlu ucapkan "Kamsahamnida" pada tayangan Reality Show Korea yang berjudul “Appa Eodiga” atau dalam bahasa Inggrisnya “Dad, Where Are We Going” episode 95. Video berdurasi 70 menit yang ditanyangkan oleh http://www.kshowonline.com ini begitu menarik bagiku karena ada scene salah satu Ayah yang mengajak 2 anak laki-lakinya bermain sepeda di salah satu taman di Seoul, Korea Selatan. Kebetulan di keluarga ini sang kakak sudah bisa mengendarai sepeda sedangkan sang adik belum bisa sehingga si Ayah ingin memberikan sebuah kursus mengendarai sepeda untuk sang adik.
Karena tayangan ini, Saya juga ingin membuat pengakuan tentang sesuatu yang saya rahasiakan sejak dulu, selama ini saya selalu tertawa sendiri kalau mengingat kejadian itu.

What’s that ?

Masa kanak-kanak banyak kulewati disebuah rumah kecil milik pemerintah (Karena Bapak adalah seorang PNS), well waktu itu anggota keluarga juga masih kecil dimana saya masih memiliki 1 adik perempuan. Jarak kami tidak begitu jauh, hanya sekitar  2 tahun-an. Saat saya sudah dengan lihainya berlenggak lenggok diatas sepeda ungu tercinta, si adik kecilku ingin belajar mengendarai sepeda. Saya sangat sadari kalau saya termasuk tipe “Bad Sister”, dimana barang kepunyaan tak boleh dipinjam, tidak mau berbagi kamar, berbagi baju dan jahil. Mungkin karena saya terlalu dimanjakan oleh tetangga-tetangga dan orang-orang disekitar karena cerewet dan mudah akrab sama orang lain “Sekarang? jadi amit-amit” sedangkan adikku orangnya pendiam ditambah perawakan pendek, hitam, keriting, gendut lagi (Sekarang?, alamak... Kulitnya jadi putih, tinggi, langsing, rambutnya jadi curly tanpa harus ke salon) Kalau yang lain-lain sih masih bisa saya terima kecuali soal tinggi badan, sehingga saya harus selalu pakai wedges kalau pergi berdua. Tampang adikku yang biasa-biasa saja di jaman kecil membuat tetanggaku kurang begitu banyak yang tertarik untuk mengajarinya mengendarai sepeda. Beda dengan saya, setiap sore hari “oppa tetangga” sudah standby di depan rumah mengajakku untuk belajar mengendarai sepeda.

Suatu hari, sisi jahilku muncul. Adikku merengek minta diajarkan naik sepeda di siang bolong,  habbit “bad sister” itu muncul, dengan berbagai alasan saya tak mau mengajarkannya. intinya saya malas siang-siang harus ngajarin dia naik sepeda. Saya cuma ngasih dia teori “kalau mau cepat bisa naik sepeda, kamu naik sepedanya dari jalan yang agak meninggi kemudian kamu meluncur dengan cepat”. Adikku sangat senang dengan saran tersebut kemudian segeralah dia menuju jalan. Apa yang saya lakukan? => Masuk ke dalam rumah sembari menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya <=

Beberapa menit kemudian...


Gubrak...Terdengarlah suara teriakan. Semua tetangga berteriak diikuti bapakku berteriak sambil berlari, kalau tidak salah berlari hanya mengenakan pakaian dalam+sarung sambil berteriak “Anakkuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu matiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii”. Saya tak tahu apakah saat itu adikku benar-benar jatuh di tempat pembuangan sampah di pinggir jalan yang tingginya ±2 meter dari jalan raya. Setelah mendengar teriakan itu, saya langsung masuk rumah sambil berpikir “aduhhh, ini salahku, oke mari berpura-pura bersikap tidak terjadi apa-apa biar ngga dimarahi mama” sembari berharap sang adik tidak menceritakan siapa dalang di balik kejadian tersebut. Sebenarnya kasian sih karena waktu itu lututnya luka, tapi saya masih bisa tertawa melihat banyaknya kerumunan orang ditempat kejadian perkara.


Sampai sekarang pun, saya masih tertawa sendiri kalau ingat kejadian “sepeda jatuh kedalam tumpukan sampah”. Saya masih tidak berubah, masih tetap “bad sister” yang jahil, yang tidak mau berbagi kamar, yang tidak mau berbagi baju seperti kebanyakan saudara-saudara yang lain, masih suka iri kalau hanya saya yang tidak dibelikan baju baru di hari lebaran. Ada banyak hal yang tidak berubah dari diriku sejak dulu, saya hanya ingin mencintai kalian dengan caraku sendiri.

Big Love From Your Bad Sister
Purbalingga, 00.28 WIB, 23 November 2014.

Senin, 17 November 2014

Hujan Di Malam Hari

Adalah kebiasaanku menghentikan langkah sejenak ketika hujan dimalam hari tepat  di bawah lampu kota yang berwarna kemerah-merahan.
Bisa melihat rintik-rintik hujan dibawah cahaya lampu kota adalah momen paling berkesan.
Ingin berlarian, Tapi sayang aku bukan anak kecil lagi yg bisa bermain sesuka hati.
Orang dewasa itu ribet ya...
Andai disana tak ada seorangpun saya ingin berlarian bersamamu, tertawa bersamamu, bermain dengan hujan bersamamu. ~Cingudeul~ Buat semua teman-teman dan sahabat-sahabatku yang sudah hadir dalam hidupku, semoga kalian selalu berbahagia dimanapun kalian berada.
Purbalingga, 17 November 2014

Jumat, 03 Oktober 2014

I met you after experiencing heartbreak…

~Percayalah, bahwa postingan di bawah ini nggak ada hubungannya dengan Judulnya~
Selesai sudah agenda NSCE (National Scientific Conference of Epidemilogy) ke 4 hari ini, selain agenda meeting juga ada agenda perasaan, huaaaaa…:(

Seperti Apa Perasaanku Padamu wahai Tuan M.A.F?
Hei kamu yang berinisial M.A.F. Sebenarnya bukan cuman 4 hari belakangan ini saya merasakan perasaan seperti ini. Perasaan seperti ketemu Kim Hyun Joon Oppa di Malioboro, yang cuman bisa duduk membeku saat melihatnya berlari-lari diikuti kamera reality show korea terkenal “Barefoot friends”. Bibir juga rasanya membeku untuk manggil namanya. Sialnya, batu es itu meleleh setelah punggung KHJ Oppa sudah tertutupi ratusan fans yang berlari sambil teriak histeris. Baru kemudian bereaksi dengan lompat sambil teriak-teriak dan mengumumkan ke semua orang kalau saya lihat langsung KHJ oppa, salah satu dari 4 pria yang saya gilai sejak drama korea “Boys Before Flower” yang sangat booming di Indonesia. Hehhh Pelissss, Reaksimu telat woooyyy…
Jadi, jangan terlalu khawatir kalau saya akan menjadi “sasaeng fans” yang akan mengikuti kemanapun kamu pergi. Mungkin Teman-teman atau kamu sendiri Tuan M.A.F. heran dengan perempuan yang mudah mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Kepribadianku yang bisa dibilang tergolong sanguinis dan ekstrovert membuatku bisa mengekspresikan perasaan bahagia, sedih, atau kecewa sekalipun terhadap orang lain.
Sejak Kapan? Pertama kalinya…
Kalau ditanya sejak kapan? Seingatku…tik…tik..itik… Jujur saja, i was interested to you since first time i saw you. Sejak microteaching (latihan mengajar) tahun 2013 lalu. Waktu itu hanya berlalu begitu saja dan tidak mau terlalu tenggelam dalam ketertarikan. Saya hanya berpikir “Hayoo zly, ingat niat awalmu ketika memilih kuliah lagi, ingat target 2013 yang telah kamu buat”.
Kumat lagi…Kedua kalinya…
Ketika seminar tugas lapangan angkatan 2012 awal tahun ini. Entah sengaja atau tidak, kenapa saat itu memilih ruangan presentasimu Tuan M.A.F? Saya benar-benar ngga bisa konsentrasi saat itu. Memang sih, kekaguman pada seseorang itu dikarenakan alasan tertentu, bisa karena tampang, materi atau kepribadian. Perasaan kagum mudah luntur hanya karena kita melihat satu keburukan saja. Beda halnya dengan cinta, cinta kepada seseorang ngga butuh alasan, kita hanya merasa nyaman bersama dengan orang kita cintai seperti keluarga atau saudara yang kita cintai ataupun mencintai seseorang “lawan jenis”. Anehnya, kali ini tidak ada alasan seperti ketika saya mengidolakan seseorang. Apa karena istilah kak Prima tentang “Wajah Yang Teduh”? Entahlah…
Ketiga kalinya…
Hanya saja, karena saya terlalu out of control sehingga sebagian teman sekelas juga tahu kalau saya mengagumimu Tuan M.A.F. Biasanya saya tidak seperti ini Tuan M.A.F, ketika saya mengagumi seseorang, yang tahu hanya teman-dekat orang yang saya kagumi dan saya menyatakan langsung kekaguman saya “Saya mengidolakanmu, karena bla bla bla. Jadi kamu bisa melist saya sebagai salah satu fansmu XDXDXD ”  sepertinya kali ini tidak berhasil, yaaa mungkin karena teman-teman sekarang adalah orang yang lebih dewasa sehingga mereka senang menjahili adik-adiknya.
Nasi Sudah Menjadi Bubur
Biasanya ketika mengagumi seseorang, saya mulai mencari tahu kebiasaan, sesuatu yang disukai, memberikan hadiah yang biasanya saya buat dengan tangan sendiri, atau apapun. Tapi untukmu Tuan M.A.F saya tak melakukan itu karena sepertinya kamu sendiri sudah tahu siapa orang yang mengagumimu ini. Hanya satu saja yang saya tahu. No. Hp mu, tapi tenang saja, saya tak mencatatnya di phonebook atau berniat SMS atau telepon, Saya hanya mengingatnya di memoryku “0856XXX25915” Am i right? Semoga saja benar XDXDXD…~~~ Kalau nomernya keliru, mohon  dimaafkeun, berarti saya belum menjadi fans yang baik.
Kalau teman-temanku komentar “ cieee, mas F. udah tahu kalau zly nge fans, kamu senang nggak?” Jawabanku “mau gimana lagi, udah terlanjur ketahuan. Kalau soal senang atau nggak ya senang… senang…gimana gitu, di satu sisi risih tapi di satu sisi senang juga karena sepertinya ini salah satu cara saya bisa dekat dengan teman-teman sekelas ataupun kakak senior yang punya kelompok ngobrol sendiri-sendiri, kini punya satu candaan yang sama”.
Bagaimanakah denganmu?
Saya tahu kamu pasti risih selama 4 hari ini. Saya benar-benar minta maaf atas segala tingkahku sehingga membuat keadaan menjadi seperti ini. Saya juga dengar kalau Tuan M.A.F sempat update status tentang “menjaga hati”. Saya jadi bersedih karenanya, Maafkeun ya. Saya tak bermaksud mengganggu kehidupan pribadimu, sebagai seorang fans saya akan sangat mendukung hal baik yang Tuan M.A.F. lakukan.
Ketika ditanya
“Zly, kamu beneran suka nggak sama mas Fahmi?” saya jawab “suka, tapi sebatas mengagumi, Hanya saja… Saya takut benar-benar jatuh cinta kalau kalian sering nggodain aku, nanti kalau saya beneran suka kan jadi bahaya.” Kenapa saya jawabnya seperti itu? Karena pada dasarnya saya mengagumimu tanpa alasan.
Final Decision
Setelah sampai di Jogja nanti, saya akan tetap menjadi fans tuan M.A.F, namun karena saya juga punya prinsip “JAIM” yang saya artikan Jaga Iman dan Jaga Image. Saya akan berusaha mencari jalan lain jika bertemu Tuan M.A.F. di kampus atau dimanapun dan akan menghapus foto-foto tuan M.A.F.  yang sudah dikirimkan diam-diam oleh temanku.
Acknowledgement
Mumpung masih suasananya penulisan karya tulis ilmiah *Gaya Beud* Saya mau mengucapkan terimakasih kepada #NSCE #K.A. Lodaya #HotelHorison #KotaBandung #TemanTemanFETP2013 #Mardia, my roommate selama NSCE yang selalu menyadarkan kalau saya tiba-tiba kecentilan, sangat beruntung dikaruniai teman yang kalem sepertimu #MasBayu, kakak senior jahilnya tingkat dewa tapi baiknya tingkat mahadewa.
22 : 00 WIB, 2 Oktober 2014, Di Kereta Lodaya Perjalanan Bandung-Yogyakarta.

Selasa, 01 Juli 2014

Usia hanya deretan angka

Tanggal 2 juli belum menampakkan dirinya, namun fitri sdh mengucapkan doa  indahnya untukku. Ucapan apalagi yang pantas kusematkan selain "terimakasih"?.
Terimakasihku bukan karena telah mengingat hari lahirku dan bertambahnya usia ini. Usia sejatinya hanya deretan angka, karena pada dasarnya, usia manusia berkurang bersamaan dengan bergeraknya detik demi detik dalam putaran jam. Terimakasih ini lebih romantis dari sekedar ucapan tersebut. Izinkan saya mengucapkan terimakasih karena sangat kusadari, selama ini banyak hal yang menyebalkan yang telah kulakukan, namun kalian selalu memaafkanku. Karena kalian selalu disisiku saat saya sedang bahagia membahana atau sedih berkepanjangan. Terimakasih karena tanpa kalian saya tidak bisa menjadi seperti sekarang. Siapapun yang mencintai dan menyayangi saya maka saya akan lebih mencintai kalian, dan siapa yang menyakiti saya, saya akan berusaha sekuat tenaga mencari sisi baik agar memaafkan. Terimakasih utk kalian keluarga dan sahabat.  Pbg. 1 juli 2014 23.50 wib

Sabtu, 17 Mei 2014

Memorize

Perjalanan hampir 5 jam Purbalingga-Jogja hari ini bener-bener bikin kempes semua deh. Pertama, so pasti Bo****g kempes dipake buat duduk diatas motor selama itu. Kedua, jantung kembang kempis liat cowok naik motor gede di jalan tadi #ehhh-Ingaaat Zina Mata *wink*wink mari istighfar. Ngaku deh, pasti senyam-senyum sendiri kan kalo di jalan ada pemandangan indah kayak gitu. Padahal gak tau deh, yang dibalik helm itu udah om-om atau malah kakek-kakek. Dasar wece-wece (- __ - “) jantungku kembang-kempis kalo di klaksonin truk-truk transformer. Ketiga, Berangkat ke jogja gak meriksa dompet, Pas bensin limit dengan pedenya ke Pom bensin, eh ternyata yang dibawa dompet kempes isinya 6.000 doang. Apesnya lagi di pom bensin itu kagak ada ATM. Gak usah penasaran ya sama kelanjutannya dan apa yang kulakukan tadi, malu eeeuuuyy. Yang penting sekarang udah sampe dengan selamat di jogja.
Pengantar doang ituh, Sekarang kita masuk di bagian sedih-sedihan ya. Tenang aja, eike bukan penulis romansa atau novel mewek yang mau buat pembacanya nangis-nangis.


Hari ini, entah kenapa kangen pada 2 orang yang akan kutuliskan di baris-baris selanjutnya. Mereka ini 2 orang yang sangat berarti dalam hidupku. Kepribadian mereka introvert dan melankolis, sangat berbeda jauh dengan kepribadianku yang ekstrovert dan sanguinis. Didetik ini, meski dalam keadaan *kempes* semua tetapi otak dan hatiku ingin merekam 2 orang ini dalam sebuah tulisan. Terlalu nyaman berada disamping mereka. Padahal, siapa yang tahu kalau mereka merasakan hal yang sama atau malah sebaliknya “sebel atau malah kesel”?. “Nyaman” itu dimensinya perasaan, makanya kita gak bisa memaksa orang lain untuk menyukai kita, iya kan  readers?
Mereka ini bukan saudara kandung, teman, sahabat, LDR apalagi, Pacar *WhatTheHell* Saya bingung mau menyebut mereka apa. Mereka berjenis kelamin wanita, Yang satunya lebih diatas saya dalam hal usia dan yang satunya lebih muda dari saya.

#Part 1

Dia yang punya nama panggilan khusus “Mpus Meong”


Biasanya nih, klo udah sampe di kos an. Bukannya masuk kamar dulu atau ganti baju, saya langsung menghambur ke kamar seseorang. Curhat dari A-Z dan dia menjadi pendengar yang sangat baik dengan sesekali senyum. Saya sangat ingat, 2 minggu lalu ketika pulang ke jogja, dia datang ke kamar “Zly, mau siomay?” Saya benar-benar mengagumi salah satu sifat “perhatiannya ke orang lain”. Sepertinya ia akan menjadi ibu yang sangat penyayang pada anak-anaknya.


Ada yang berbeda hari ini ketika saya pulang, pintu kamarnya tertutup dan sangat gelap. Tetangga kamarnya berkata “Mbak, ini ada titipan dari mbak L, banyak yang nggak tahu keberangkatannya, dia berangkat terlalu pagi”, Sebuah box yang berisi sepasang wedges hitam. Seperti warna wedges ini, tiba-tiba hari ini menjadi gelap seketika.

Semacam sayonara gift kan? Padahal, sebelum-sebelumnya mbak L ini selalu ngasih hadiah yang berwarna “pink", salah satu contohnya adalah bando kelinci yang berwarna pink, hadiah-hadiah yang lain sudah berada di Purbalingga sono.
Saya sangat kehilangan sosok seseorang yang bisa dianggap guru. Bukan hanya dalam kehidupan pribadi. Dia yang telah menjadi jembatan saya menyeberang ke berbagai pulau di Indonesia. Dia yang telah megajari saya untuk hidup lebih mandiri dan tidak cengeng. Dia yang mengajari saya untuk lebih banyak memberi daripada meminta. Dia yang mengajari saya untuk lebih banyak belajar. Dia yang selalu mengajari saya untuk tidak banyak mengeluh. Dia yang selalu menyemangati meski saya tahu hatinya sangat rapuh. Readers, bukan berarti dia sempurna, manusia tidak ada yang sempurna, tentu manusia banyak memiliki kekurangan. Kata orang bijak, ingatlah kebaikan seseorang dan buang jauh kekurangannya.
Dan bagaimanakah perasaanku ketika melihat sepasang wedges hitam itu? Kutatap wedges hitam itu  dan menitipkan sebuah pesan kepada sinyal internet“Selamat berjuang disana mbak. Semoga suatu saat kita kembali dipertemukan oleh Allah SWT. Uhibbukifillah yaa ukhti kabiir. Loveyou, Saranghamnida, aishiteru. ~Terimakasih telah membersamaiku selama 6 tahun ini~
Part 2 di tunggu.... #To Be Continued...Why? Kerena momennya gak tepat, part 2 ini soal galau-galauan, saya masih ingin menikmati kesedihan ditinggalkan Mbak L.


Sabtu, 10 Mei 2014

Tiga Minggu***



Tiga Minggu Sekali aku digilir...

Iya, beginilah nasibku kawan, tiga minggu sekali aku digilir. Kelian-kelian pasti kaget kan? bisa-bisanya seorang “Saya” mau-mau nya digilir tiga minggu sekali.  Mau bagaimana lagi, saya harus menerima keputusan ini dengan lapang dada dan penuh kesabaran. Apa segitu kejamnya kah takdir ini padaku? Tidak adakah pilihan lain? Tertanggal 28 April 2014 saya sudah menyatakan “siap” dalam urusan ini.

Saya sudah menerima maklumat dari BOS kalau tiga minggu saya akan bersama WASOR, setelahnya dia yang akan bersama WASOR. Perlu saya jelaskan disini WASOR itu panjangan dari “Wakil Supervisor” Program TB di tempat kerja. Jadi maksudnya, saya tiga minggu akan membantu di program pengendalian penyakit TB (Tuberculosis)-Kusta. Gak ada hubunganya dengan poligami, monogami, atau whateverlah. XD

WASOR...

Jujur aja nih ya, kalau ada penghargaan pegawai teladan, mungkin Bu Sol (Panggilan akrabku buat Wasor TB di tempat saya magang) yang akan jadi pemenangnya. Bagaimana tidak, beliau selalu datang sebelum jam masuk kantor yang normalnya bagi orang-orang jam 08.00. Beliau juga selalu pulang paling terakhir dibandingkan yang lainnya, jam pulang kantor normalnya adalah 14.00, namun beliau selalu pulang diatas jam 15.00 WIB, kadang sampai jam 21.00 WIB. Bahkan hari libur seperti hari minggu, sore harinya beliau sudah duduk manis di kantor mengerjakan tugas-tugasnya . Setiap kali ada libur tanggal merah keesokan harinya, beliau selalu histeris di kantor “Aku BENCI HARI LIBUR”. Aku bisa memahaminya, karena pekerjaan begitu banyak pekerjaan menanti.
Sudah berjalan 2 minggu saya di TB kusta, tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk membantu beliau, namun selama 2 minggu ini saya mendapatkan 2 Pengalaman yang luar biasa.
Pertama :Selasa, 6 Mei lalu, saya mengikuti kegiatan survey penderita kusta di Desa Jingkang, Kecamatan Karang Jambu, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah. Secara detail mungkin akan saya ceritakan di tulisan berikutnya bagaimana kami mengarungi bukit-bukit dan sampai di desa terpencil itu. Perjuangan yang luar biasa sampai akhirnya saya bisa melihat langsung bagaimana Mycobacterium Leprae itu membuat saraf-harinya saraf di tubuh mati dan membuktikan bahwa bakteri itu mampu menghilangkan jari-jari pemberian tak ternilai dari yang maha kuasa. Jangan tanyakan bagaimana kondisi fisikku setelah hari itu. Keesokan saya bolos ke kantor karena kakiku seakan-akan tak ingin berpaling dari kasur.
Inilah bocoran jepretan sebagian perjalanan itu :
Naik Turun Bukit
Persiapan Tim Sebelum Survey













Penemuan Kasus






















Kedua : Hari ini, Jum’at  9 mei 2014 saya sampai ketiduran di Musholla sore hari tadi demi menunggu pengepackan sputum (Dahak) penderita TB (Tuberculosis) yang sudah masuk kategori Suspek TB MDR (Multi Drug Resisten) untuk dikirim ke lab. Pengepackan baru dilakukan kira-kira jam 19.00. Saya hanya membantu checklist, menuliskan nama pasien dan asal Unit Pelayanan Kesehatan, Membantu menyiapkan peralatan tata laksana package. Melihat langsung juga bagian dari proses belajar lohh :D.  Saya banyak tutup mata saat pengepackan vaksin tadi, bukan karena di gedung paling belakang itu gelap dan sunyi tapi karena banyak kotak Sputum (Dahak). Iya, memang saya gak ada bakat buat nerusin profesi orangtua di bidang medis. Berikut beberapa hasil jepret yang sempat di dokumentasikan
Persiapan Packaging

















Ruang Vaksin : Mengambil Coolpack agar spesimen tetap aman dalam penyimpan

Ngomong-ngomong tentang ruang penyimpanan vaksin. Saya jadi ingat “Bapak”. Dulu, saat saya masih usia 5 tahunan. Listrik belum masuk di kampungku, saya dan adik kecilku yang berusia 3 tahun hampir setiap hari ikut Bapak mengecek vaksin di puskesmas, menyalakan kulkas kuno dengan bahan bakan minyak tanah, memastikan semua vaksin tetap bisa digunakan. Maklumlah, saat itu beliau masih di program vaksinasi. Kalau soal TB, beliau baru saja resign dari program TB dan sekarang hanya memegang program kusta. Hari ini saya sudah melihat bagimana sputum-sputum itu dikumpulkan padahal dulunya saya sering marah-marah kalau misal ada kotak Sputum pasien beliau yang tergeletak di meja. Maafkaeuunn Bapak...






Jumat, 09 Mei 2014

Kamu Lebay Sekali - __ -"

Sudah sangat terbiasa kalau ada yang komentar di sosmed “Kamu kenapa sih lebay banget kalau update status!” atau bahkan komentar nya lebih frontal “Kalau update status atau share foto yang bermanfaat DONK!” kalau boleh kukomentarin, sebenernya abjad yang paling kubenci itu “tanda seru”. Tapi untunglah, waktu itu lagi punya hati BIDADARI  jadi gak marah-marah dan nyampah-nyampah buat bales komentar yang bikin sel-sel kekencangan kulit dan keawetan muda terlepas begitu saja #sadar umur woooiii. Eh tapi, jangan salah kalau jiwa evil ku lagi datang. Tau dong ya kalau kita-kita lagi kedatangan tamu, bukan cuman nyampah, yang punya akun tidak kuampuni, langsung blokir yang ngemeng kayak gitu. Secara mood eike random plus emosi lagi di Ubun-ubun.

Gak Bisa Janji…

Mungkin setelah menyelesaikan dunia rempongnya FETP yang panjangannya “Frustasi dan Emosi Tiap Perkuliahan” *ehhh, maksud saya “Field Epidemiology Training Program” dan juga telah M.PH yang merupakan kepanjangan dari “MENDAPATKAN PASANGAN HIDUP”  *tuh kan, mulai gak fokus* maksudnya You know lah, tanyakan langsung pada Prof. GOOGLE, M.PH, P.HD apa panjangan dari M.PH ituh. Status sosmed dari saudari Zly Wahyuni baik di Muka buku & Kicauan Burung Biru *Baca : Facebook & Twitter dan tentunya postingan foto di Instagram akan lebih Arif, Bijaksana, Adil, dan Makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Habis baca ini, para readers mungkin langsung nyari ember buat muntah.

Malam ini, tertanggal  9 mei 2014, dengan penuh kesadaran saya akan mendeklarasikan :
Maafkeeuunn ciiiyyynnn…
  1. Maafkeuunnn yaa kalau setiap postinganku lebih banyak gak jelasnya, agak lebay bahkan alay, isinya curhatan, suka ngomel-ngomel kayak kerjaan rutin ibu-ibu *oppss*. Maklum jaman kite-kite remaja dulu belum ada istilah ababil, makanya ababil telat datengnya di usia sekarang. Ditambah lagi, aku bukan fansnya bang billy.
  2. Sepertinya syndrom status gak jelas gini akan bertahan sampai…………………. waktu yang telah ditentukan oleh penulis. Preeett, *penulis* Gaya beuuuddd. Bahasa indonesia aja di KHS dapet Nilai C, Gimana bisa jadi Penulis. Mimpi kaleeeuuus.
Sedikit Pembelaan...
Sebenernya sih yaaa jaman-jaman eike masih kuliah di Universitas Gambar Matahari, status-statusku dilandasi oleh “Moral, intelectual, ad integrity”, “ tuntutan karir”, dan “JAIM”.

Seperti yang banyak dikatakan oleh orang-orang bijak, bahwa hidup ini berputar kayak roda. Mungkin kayak gambar dibawah ini.
image
Kayaknya dari icon gambar diatas harus ditambah satu lagi “Kadang alay” - “Kadang Bijak”.

Rabu, 30 April 2014

Rumah Virtual

Selamat Malam Buat Kamu Rumah Virtualku.

Sudah lama sekali rasanya jari-jari ini tidak menari diatas tuts laptop. Ia yang begitu rindu membantu otak dan hati menggambarkan sebuah perasaan. Diatas tuts laptop yang masih baru ini, tertitipkan harapan "ceritakanlah apa yang ada di dalam hatimu". Tuntunlah ia menuju tempat ini, tempat yang mulai hari ini akan disebut "rumah". Iya, anggaplah ini rumah meski ia harus ditemani kata "virtual". Seperti definisinya, rumah itu tempat berbagi juga tempat bersosialisasi. Tuntunlah jari-jarimu menuliskan "sesuatu" yang tidak bisa dituliskan di jejaring sosial seperti facebook, twitter, atau bahkan di BBM.

Rumah ini sudah terletak jauh dari keramaian, kalau ditambah dengan kemalasan sang pemilik merawatnya tentu rumah ini akan runtuh dengan sendirinya. Semoga nasibmu tak sama dengan zlywan.********.com kasihan nasib rumah itu, ia kutemukan sudah tak berpenghuni dan ditinggalkan oleh pemiliknya.

 

Senin, 10 Februari 2014

Rumus Matematika Calon Istri

Meski gak ada hubungannya dengan perayaan valentine, awal februari ini diwarnai oleh semangat kawan-kawan sekelasku tentang seminar pra- nikah tanggal 16 februari nanti.  Setahuku, diantara teman-temanku, hanya teman-teman wanitaku yang semangat mendaftarkan diri untuk seminar tersebut. Mereka memang calon istri yang semangat menuntut ilmu ya :D, Hari-hari seperti ini sulit loh menemukan pasangan yang seimbang antara ilmu dunia dan ilmu Ad-Dien nya, katanya kan sebelum beramal kita harus berilmu dulu.
Ngomong-ngomong tentang calon istri, di Agamaku (islam) ada 4 kriteria yang harus dipertimbangkan ketika memilih istri dan kaum muslim (orang islam) pasti sudah hafal dgn 4 kriteria ini (cantik, harta, ,keturunan, dan agama). Sampai hari ini kami percaya bahwa agamalah yang harus diutamakan.

Rumus Matematika Calon Istri

Beliau adalah Al-Khawarizmy sang ilumuwan sekaligus matematikawan muslim yang menemukan angka nol. Selain menemukan angka nol beliau juga menemukan rumus calon istri. Jika nilai "kecantikan=0", nilai "Harta=0", nilai "keturunan=0" dan nilai agama =1". Jika memilih kecantikan sbg kandidat utama kemudian diikuti oleh harta, keturunan dan diikuti agama maka nilau yang diperoleh adalah : 0>0>0>1=0001. Jika agama diutamakan maka nilai yg akan diperoleh adalah :1>0>0>0 = 1000. Nah, sekarang kamu tinggal pilih, mau nilai 0001 atau nilai 1000?

Paragraf terakhir dalam tulisan ini dikutip dari isi ceramah ust. Berinisial "1", dengan perubahan seperlunya oleh penulis.

Jumat, 24 Januari 2014

Pengamatan "Cinta Diam-Diam"

Dosen saya pernah mengajarkan tentang metode penelitian deskriptif. Jauh diluar dugaan saya ternyata banyak sekali jenis-jenis alat ukur penelitian deskriptif. Awalnya saya mengira hanya dengan tipe wawancara mendalam atau Focus Group Discussion. Yang menarik bagi saya dari berbagai macam instrumen itu adalah melakukan penelitian dengan “mengamati responden tanpa sepengatahuan respon”.
Secara singkat saya akan menguraikan studi kasus yang saya lakukan. Tenang saja, studi kasus ini tidak akan terlalu berat karena kasus yang saya pilih berhubungan dengan “cinta”. Pembahasan mengenai cinta memang selalu ga ada matinya ya ^_^. Ini bukan penelitian serius karena hanya bersifat menghibur.

Saat ini saya sedang magang di salah satu Dinas Kesehatan Kabupaten tepatnya di Purbalingga, Jawa Tengah. Jenis kos-kosan disini sangat berbeda dengan kota domisili sementara saya sekarang (Yogyakarta). Di Yogyakarta, Satu kamar kos-kosan disewa oleh satu orang, Kalau di Purbalingga 1 kamar bisa dihuni tiga-empat orang. Perbedaan yang kedua, penghuni kos-kosan di Yogyakarta kebanyakan mahasiswa kalau disini (Purbalingga) Penghuni kos-kosannya Siswa SMA yang masih berumur belasan tahun. Otomatis, saya pun menjadi satu-satunya penghuni kos-kos an golongan “tua”.

Setiap malam saya mengamati tingkah “my roommate”. mereka selalu “galau” kalau tidak ada sms dari “doi-doi/gebetannya” pengennya selalu ada sms di handphone masing-masing. Kalau saya bilang sih cinta diam-diamnya anak SMA itu selalu gelisah kalau ga dpt sms dari gebetan. Kalau dibandingkan dengan orang-orang dewasa seumuran saya ataupun teman-teman saya, cara kami mencintai diam-diam adalah hanya kepo in jejaring sosial si doi :D Entah alasannya gengsi atau karena faktor usia yang bikin generasiku tidak begitu labil.

Penelitian kecil-kecilan ini sebenarnya subjektif banget. Yagapapa lah. hanya sekedar ingin menuliskan apa yang ingin kutulis. Have a nice day readers :D

Sabtu, 11 Januari 2014

Harga Laptop

Ring..ring..ring..
Telepon berdering “Nak, Kalau acara wisudamu sudah selesai, Bapak dan Ibu minta tolong diantar ke toko komputer ya, mau beli laptop dan komputer” dengan sigap saya menjawab “oh iya pak, mau beli laptop yang harga berapaan?”|”laptop yang kecil saja, harganya murah kan?,”| “oh iya, kebetulan saya punya toko langganan komputer, harga laptopnya murah dan bagus-bagus”|”oke nak, pokoknya semua kita serahkan ke kamu”.
Hari yang ditunggu itu tiba
Pertamakalinya mengenalkan budaya kerahamahan Ngayogyakarta kepada orang-tuaku adalah dengan mengantar mereka berbelanja ke toko komputer yang sudah sejak dahulu terkenal dengan pelayanan super ramah pada pelanggan dan tentunya harga laptop yang ditawarkan murah banget. Kebiasaan sebagian besar perempuan (termasuk saya) ketika berbelanja adalah bertanya sebanyak-banyaknya pada sales namun pengambilan keputusan ditetapkan pada seberapa murah barang yang akan dipilih. Inilah alasan, mengapa saya tidak kebingungan menentukan toko komputer mana yang harus saya tuju ketika orangtua menanyakan toko komputer dengan harga laptop yang murah dan berkualitas.

Harap maklum kalau orangtuaku agak terheran-heran dengan pelayanan toko komputer yang saya tuju. Mereka berbisik padaku sambil senyam-senyum “pelayan toko nya selalu jawab ya setiap pertanyaan kita, kalau di kota kita salesnya cuman jawab sekali, pertanyaan berikutnya kita dicuekin”. Uppss, *ghibah (baca : menceritakan keburukan orang lain yang benar), namun menjadi perhatian buat penyedia layanan untuk memberikan service yang baik terhadap pelanggan. Tidak tanggung-tanggung sekali beli 2 laptop masuk dalam nota belanja. Tidak ada keresahan akan harga laptop karena budget yang sudah disiapkan cukup untuk membeli 2 laptop sekaligus.

Orangtuaku terutama Bapak memasang wajah kebingungan ketika diberikan penjelasan tentang jenis komputer dan jenis laptop yang akan dibeli sementara ibuku sibuk dengan kegiatan khas wanita (baca : window shopping). Kebingungan Bapak selama berbelanja tersebut terjawab di kos-an, beliau berkata “Oh ya nak, kok dari tadi bapak gak lihat karton buat layar komputernya ya? Yang kayak layar buat televisi itu lho”. Zzzzzzzzzz itu jaman komputer tahun berapa pak? - __ - ”.

Inilah salah satu pengalaman saya, (ehh, lebih tepatnya orangtua saya) berbelanja komputer dan laptop off-line di toko yang terkenal dengan harga produk murah dan pelayanan yang super care. Tidak hanya off-line, anda juga bisa berbelanja on-line di toko harga laptop ini. Saya jamin anda akan merasakan keramahan sales meskipun di dunia maya dan anda tidak akan menyesal mengunjungi situs harga laptop murah ini karena anda bisa menanyakan banyak hal dengan respon cepat dari customer service. Tunggu apalagi, Yuk mari berkunjung ke situs harga laptop.