Jumat, 10 Januari 2014

Resensi : Why parents should not tell their kids to become a doctor (or whatever they want them to be)

Blog yang akan saya share malam ini adalah milik seorang dokter muda. Tentu saja, tulisan dari blog ini juga tidak jauh-jauh dari hiruk pikuk dunia kedokteran. Eiiittss, jangan khawatir karena tulisan ini bukan tentang bahasa kedokteran yang bikin pusing. Mengapa? Karena ini hanya sebuah “story”, meskipun begitu isi dari cerita membuat saya melihat sisi lain dari sebuah profesi “dokter”. So, Daripada berspekulasi mari ke bagian :
#Isi
Beberapa paragraf yang menurutku punya kesan yang dalam, :
- “Never tell your kids ‘Be a doctor so that you can help people blah blah blah ” Because, the truth is, medicine is not a holy profession. It’s just like any other. It’s all about money, too. You defititely need to pay for your school, your license, your annual membership (crap the administration is so damn expensive and annoyingly sophisticate), your seminars, your monthly clinic rent. Without those things, you can’t keep on going. And just be realistic, who could do all those things just to help people free of charge?”
- “And in the end, the only thing you can do is just to cheer them from the corner of the field ‘Don’t worry sweet heart, we know you can do it’ “
#Penulis : Dr. Samuel josafat
Note :
1. Kalau mau baca lebih lengkap. silahkan berkunjung ke link berikut disini
2. Harap maklum klo tata bahasa saya gak EYD. Karena pas kuliah nilai bahasa indonesiaku dpt C
3. Silahkan komentar, kritik atau saran. Asal yang sopan yaaa..
4. FYI lagi : tulisan ini dalam bahasa inggris, so siapin kamus atau gak tool kayak google translate ya .. :))))
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar